Puisi

Hirap Harsa dalam Atma

Kala renjana mengambil alih satu organ
Sebarkan lara kesekujur diri
Merapah tak memberi celah 
Sungguh membuatku gila seharian 
  Aku memberontak pada sang cipta
  Kuraup hari tanpa atma 
  Varsha lagi dan lagi berkucuran
  Mengapa bertubi-tubi sekali, mala!
Kala hati mulai reda 
Mencoba kembali menerima buana
Daksa ku dekap sendiri
Jatuh bersimpuh tanpa daya 
   Tuhan, indah sekali enigmamu
   Sekarang ku saerah penuh
   Ku pinta ampun seluas sagara
   Cakrabuana ku yakin sesuai 

-suaraziza
  
  

Postingan populer dari blog ini